Hakikat Manusia: Tela’ah Istilah Manusia Dalam Al-Qur’an Dan Hubungannya Dengan Pendidikan

  • Baktiar Nasution STAI Diniyah Pekan Baru, Riau
  • Bambang Supradi STAI Diniyah Pekan Baru, Riau
Keywords: Manusia, Al-Qur'an, Pendidikan

Abstract

Manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat tergantung dengan metodologi yang  digunakan. Para penganut teori psikoanalisis menyebut bahwa manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai). Para penganut teori behaviorisme menyebutkan bahwa manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek. Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia. Al-Qur’an memberikan sebutan manusia dalam tiga kata yaitu al-basyar, an-nas, dan al-ins atau al-insan, ketiga kata ini lazim diartikan sebagai manusia. Namun, jika ditinjau dari segi bahasa serta penjelasan Al- Qur’an itu sendiri, ketiga kata tersebut satu sama lain berbeda maknanya.

Published
2022-06-27
How to Cite
Baktiar Nasution, & Bambang Supradi. (2022). Hakikat Manusia: Tela’ah Istilah Manusia Dalam Al-Qur’an Dan Hubungannya Dengan Pendidikan. Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 1-16. https://doi.org/10.53649/symfonia.v2i1.17